Cerita si Mamat di Wartubec

love
Mamat, seorang pelajar yang mengejar pendidikannya ke bangku kuliah di sebuah universitas ternama di jakarta. Pada suatu sore, Mamat hendak pulang ke kampusnya. Dari rumahnya ia diantar naik motor oleh adiknya. Berhenti di sebuah persimpangan jalan. Disanalah ia biasanya menunggu bis, tepatnya di halte kec. Bosomona dekat pasar Kilorasi. Rambutnya yang gondrong bak preman menjadi perhatian orang yang lewat di depannya. Begitulah penampilan mahasiwa, tak mengurus penampilannya. Namun, Mamat adalah pelajar unggulan dengan julukan kutu buku.

Setengah jam berlalu, Pantatnya mulai terasa hangat. Karena takut terbakar, ia pergi ke warung untuk memesan kopi. Terdapat plang di atas pintu warung tersebut WARTUBEC. Sebelum masuk, Si Mamat memperhatikan orang-orang yang ada di dalam warung. Ada sekitar 4 orang yang sedang ngopi di dalam warung dan terdapat 4 becak di depan warung. “ternyata kumpulan para tukang becak nih” pikirnya dalam hati. Kemudian Mamat melirik lagi ke plang yang ada di atas pintu masuk. WARTUBEC singkatan dari Warung Tukang Becak. “Gile, nama warungnya gober abis” kata si mamat dengan tersenyum kecil.

Dilihatnya masih ada bangku panjang yang tidak ditempati. Dengan rasa senang, Mamat masuk dan berkata “Kopinya satu”. “Kopi apa mas?” Jawab wanita setengah baya si pemilik warung. “Kopi apa saja deh, yang penting mantap seperti nama watung ini”. “Hehehe, mas bisa aja. Nih warung orang bule yang ngasih nama. Gimana? Bagus kan!” jawab si pemilik warung sambil ketawa. Mamat tak menjawab, ia hanya tersenyum lebar.

Selang lima menit, kopi susu sudah selesai di buat lalu disuguhkan ke depan Mamat. “Sruputttttttt..” bunyi mulut Mamat yang sedang ngopi. Dilihatnya para tukang becak semuanya pada merokok. Mamat takut di bilang banci, Lalu ia mengeluarkan rokok yang dibawanya dari rumah. Marlboro merah baru abis satu. Yang tadinya pantat Mamat kepanasan, sekarang sudah agak dingin dan segar kembali.

Satu jam sudah berlangsung, Mamat tak berhenti merorok. Ternyata ia memang doyan merokok. Saking pengalamannya ia merokok, saat menghembuskan asap rokok, asapnya bisa dibentuk bulat. Tiba-tiba datang tukang becak. Ia memesan kopi dan duduk tepat di sebelah kiri Mamat. Tanpa banyak bicara, ia pun mengeluarkan rokok dari sakunya. Lalu ia merokok. Melihat cara merokok Si Mamat, Si tukang becak tak mau kalah. Ia pun menghembuskan asapnya yang berbentuk LOVE.

Mamat heran, “wah, kok bisa ya. Saya mahasiswa kalah sama tukang becak.” Bergumam dalam hati. Mamat yang tak mau pikir panjang, lalu ia bertanya kepada si tukang becak.

Mamat: “Eh pak, ajib bener asap rokok lo. Asapnya bisa berbentuk LOVE. Saya saja Cuma bisa berbentuk bulat”
Tukang becak: (Sambil mengangkat bibir) “Gue sumbing tau, dasar botol.”
Mamat: “Sori pak, saya gak tau. Hehehe....” (sambil cengengesan).

Tak terasa, matahari sudah terbenam. Mamat yang hendak bepergian ditundanya. Sebab ia takut kalau malam akan menyakitinya. Ia takut dijambret oleh preman-preman terminal, meski sebetulnya tampang Si Mamat jauh lebih seram dari pada para preman. Kemudian Mamat menelpon adiknya untuk di jemput. Gara-gara keenakan ngopi, Mamat jadi ketinggalan Bis.

Hikmah

  • Lihatlah dahulu sebelum engkau angkat bicara, jika tidak engkau akan kena batunya.
  • Dahulukanlah kewajibanmu dari pada kesenangan, Sebelum engkau menyesal di kemudian hari.
  • Tampang bukan patokan bahwa ia berani, melainkan keberanian ada di dalam hati yang paling dalam.
Terima kasih telah berkunjung ke Cericu.blogspot.com. Blog ini berisi kumpulan cerita lucu terbaru 2014 yang di khususkan bagi siapa saja yang ingin menghibur diri. Saya (Yadik Hendriyanto) adalah owner Blog Cericu. Di internet, saya dikenal sebagai praktisi SEO. Dimana ada kontes SEO, saya ada disana. Dan sekarang ini, saya mengikuti lomba SEO dengan topik Hosting Terbaik untuk Bisnis Online Profesional . Thx