Di lain sisi, manusia adalah predator terganas yang pernah ada di bumi. Tak hayal banyak makhluk lainnya yang sudah dilahap habis olehnya. Ayam dan juga telurnya, sapi dan juga susunya, serta hewan-hewan lainnya yang tidak mungkin saya sebutkan disini. Manusia tidak membutuhkan banyak tenaga untuk memangsa hewan. Ada sebuah kisah di desa terpencil.
Hiduplah satu keluarga kecil di dekat hutan. Mereka terdiri dari satu orang kakek, satu orang nenek, satu orang bapak, satu orang ibu, dan lima orang anak. Mata pencaharian mereka yaitu bertani. Bercocok tanam dan juga beternak. Setiap hari, si bapak dan kakek selalu sibuk pergi ke sawah dengan beberapa sapinya. Si ibu dan si nenek berada di rumah untuk melakukan aktifitas layaknya seorang istri. Memasak, mencuci, bercocok tanam, dan memberi makan ayam serta sapinya.
Lima anak suka sekali minum susu. Sepulang dari sawah, sang bapak memerah susu sapi untuk diberikan ke anak-anaknya. Mereka juga sangat bahagia ketika makan ayam goreng. Seminggu sekali ayamnya di masak oleh ibu dan neneknya. Tanpa disadari Salah satu dari ayam dan sapinya sedang ngobrol santai. Curhat satu sama lain dari hati ke hati.
Ayam : “Gue benci amat sama manusia.”
Sapi : “Lah, emang kenapa yam..?” (tanya si sapi)
Ayam : “Masa gue baru makan beras sedikit saja langsung diusir, sampai di lempari batu segala. Padahal mereka hampir tiap hari makan telur dan daging gue. Bete.. bete.. bete!!! benci banget gue sama yang namanya manusia.”
Sapi : “Emang lo doang yang benci???? Gue lebih benci mereka dari siapapun!”
Ayam : “Emang lo di apain sama manusia pi...?” (balas si ayam)
Sapi : “Coba ello bayangin, hampir tiap hari susu gue di elus-elus dan diremas-remas, tapi manusia durjana itu gak pernah nikahin gue, Sakittt banget batin gue, emangnya gue cabe-cabean!!