Setelah sarjana. Mereka pun meneruskan ke jenjang S2. Tapi, kali ini mereka kuliah kedokteran dengan spesialisasi yang berbeda. Ada spesalis mata, spesialis hati, spesialis kelamin, dan spesialis lainnya. Meskipun spesialis mereka berbeda. Akan tetapi, rasa bersahabatnya tetap sama. Hal ini dibuktikan dalam kesepakan-kesepakatan kecil dan besar. Tinggal dalam apartemen yang sama, makan selalu bareng, mandi bareng, intinya harus selalu bersama meskipun ketika bekerja mereka sendiri-sendiri sesuai spesialis masing-masing.
Anehnya saat mati pun mereka membuat kesepakatan. Yuk kita intip kisahnya saat salah satu dari para dokter spesialis meninggal!
Seorang dokter bernama Hartono sedang menangis didepan makam temannya yg tanahnya masih basah. Uniknya dipusara makam terletak sebuah batu nisan berbentuk HATI yang mencolok...
Ustad: "Sudah, ikhlaskan saja, jangan menangis terus, sahabatmu itu sudah meninggal, tidak mungkin kembali lagi kedunia, carilah sahabat baru..."
Hartono: "Ustad, Tidak mungkin saya tidak menangis pada saat ini. Bagaimana saat saya meninggal dunia?"
Ustad: "Semua orang pasti mati Dok, begtu juga dengan anda."
Hartono: "Saya tahu ustad. Begini, yang meninggal ini teman saya. Kami sudah bersepakat, jika diantara kami ada yang
meninggal dunia, maka akan dibuatkan batu nisan dengan gambar sesuai spesialisasi kami"
Ustad: "Oooh... teman dokter yang meninggal ini apa spesialisasinya?"
Hartono: "Dia spesialis HATI, makanya batu nisan dia berbentuk hati"
Ustad: "Lantas apa yg membuat anda khawatir?"
Hartono: "Jika saya mati, saya nggak bisa membayangkan batu nisan yg dibuat untuk saya... Saya kan dokter spesialis kELAMIN pak Ustad...).#*!!!"
Ustad: "AstaghfiruLLohal adzim... tidak apa-apa dok, tenang aja .. Nanti dibuatin celana dalam".
Hartono: "Sial...*&^%$#)(“:>"
Hikmah
- Pikirkanlah sebelum kesepakatan diputuskan. Jika tidak, bersiaplah untuk menanggung risikonya.